Sabtu, 27 Oktober 2012

Pintu Yang Selalu Terbuka


Bisakah kamu sebutkan tempat terbaik dalam hidupmu? tempat dimana setiap kesalan yang kamu perbuat dapat termaafkan? tempat yang dapat menerima kekuranganmu dengan tangan terbuka?. Mereka terkadang memarahimu, memberikan banyak sekali aturan, mereka terkadang terlalu menyebalkan bagimu dan setiap tindakanmu. Tahukah kamu apa alasan mereka melakukan hal itu? ya, kamu pasti telah mengetahuinya. Mereka terlalu menyayangimu dan tak ingin ada sedikitpun yang menyakitimu.
Ayah, ibu, usaha mereka membesarkanmu tidaklah mudah. Ibu, 9 bulan dengan ikhlas mengandungmu, bersusah payah melahirkanmu, dengan setia terjaga ketika kamu masih bayi, dan dengan setia mengelus rambutmu hingga kamu benar-benar terlelap. Ayah, siang malam bekerja agar bisa membelikanmu makanan yang bahkan seumur hidupnya belum sekalipun ia mencicipinya, membelikan mainan yang bahkan tak pernah terbayang dalam pikirannya ketika ia seusiamu. Semua itu mereka lakukan semata-mata hanya untuk membahagiakanmu, menyenangkan hatimu dan memberikan yang terbaik bagimu..
Bagaimana dengan kamu yang tidak memiliki kebahagiaan yang sama? yang bahkan tidak pernah diharapkan kehadirannya. Sesungguhnya, mereka tidak benar-benar menolak kehadiranmu, mereka hanya belum siap memberikan kebahagiaan bagimu, mereka malu jika kamu melihatnya tidak dapat memberikan segala yang kamu inginkan. Lalu, bagaimana dengan mereka yang berdoa setiap waktu mengharapkan kehadiranmu?
Kita percaya Tuhan-lah yang mengatur segalanya. Kapankah kita lahir ke dunia, bersama siapa kah kita tinggal, siapa ayah ibu kita, menjadi apakah kita nantinya, dan bagaimanakah kita kembali kepadanya.
Keluarga kita saat ini adalah keluarga terbaik yang kita dapatkan. Meskipun tidak memiliki harta melimpah seperti keluarga mereka, atau derajat keluarganya yang terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Tetapi, kehangatannya membuat kita tidak pernah ingin pergi. Ayah, Ibu, tahukah betapa aku sangat menyayangi kalian? aku bersyukur menjadi bagian dari keluarga kalian, meskipun tak seluruh kemauanku kau berikan. namun, aku tahu betapa kalian berusaha untuk mewujudkannya. Ayah, ibu maukah kalian tetap setia menunggu kehadiranku melewati pintu rumah sederhana kita? maukah kalian tetap menjadi alasan bagiku untuk selalu menjadi orang yang jujur dan berguna?
Tuhan, terima kasih telah memberikanku keluarga yang benar-benar menyayangiku, yang benar-benar menerima semua kekuranganku, yang akan selalu menegur kesalahan yang aku perbuat. Terima kasih ayah, terima kasih ibu, I will always be a better person for you, Thanks for everythings.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar